CELEBES IMAGES, Pangala – Sisemba, olahraga rekreatif tradisional masyarakat Toraja kerap dilaksanakan sebagai penghujung suatu ritual adat.
Masyarakat Toraja mengenal dua macam ritual, yaitu Rambu Tuka dan Rambu Solo. Rambu Tuka adalah ragam ritual yang berhubungan dengan kehidupan seperti syukuran panen, pernikahan, atau kelahiran. Sementara ritual-ritual Rambu Solo adalah untuk kematian, kedukaan atau akhirat.
Sisemba menjadi pelepas penat dengan sisemba (saling tendang) antar para peserta setelah pelaksanaan suatu ritual. Tradisi ini biasanya dilangsungkan di tanah lapang dalam tiga bentuk; simanuk atau satu lawan satu, siduanan atau dua lawan dua, dan sikambanan atau kelompok lawan kelompok.
Masyarakat Pangala, Toraja Utara menggelar Sisemba pada Kamis, (27/08/ 2024) sebagai ungkapan syukur atas panen dan musim tanam yang baik tahun ini. Pelepasan penat, adrenalin para pria Pangala sekaligus melangitkan pengharapan untuk panen yang baik ke depannya. (Foto: Hariandi Hafid)
Sejumlah pria saling menendang dalam perayaan tradisi “Sisemba” (saling menendang) di Pangala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia (27/08/ 2024). Tradisi ini merupakan ungkapan rasa terima kasih atas tanaman dan didasarkan pada keyakinan bahwa acara tersebut akan membuat mereka tetap antusias untuk pekerjaan ke depan untuk mendapatkan panen berlimpah berikutnya. Tanpa melakukan Sisemba, masyarakat Tana Toraja percaya bahwa akan ada gagal panen. Tradisi ini diklaim menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan. Peserta yang jatuh dilarang diserang, dan mereka yang terluka di Sisemba tidak dapat menyimpan dendam terhadap lawannya.
Seorang tetua memandu tradisi Sisemba melalui microphone.
Para penonton Sisemba mengambil posisi di ketinggian guna mendapatkan sudut pandang yang lebih baik. Mereka berkerumun di luar arena tanah lapang.
Dua Pemuda saling berpegangan sebelum Sisemba dimulai
Para pemuda saling serang secara sikambanan atau kelompok lawan kelompok.
Dua pemuda dari kelompok yang sama dengan tendangan terbang meyerang kelompok pemuda lainnya yang sedang terdesak
Tendangan tinggi menyasar kepala dari dua peserta Sisemba yang saling berhadapan
Seorang remaja pria mengambil ancang-ancang untuk melepaskan tendangan terbang kepada lawan kelompok mereka.
Seorang remaja yang telah jatuh terdesak mengangkat tangan sebagai tanda kepada pemandu untuk memberi aba-aba agar penyerangan terhadapnya segera dihentikan
Seorang peserta SIsemba mengalami cedera pada hidungnya akibat hantaman tendangan
Sikambanan dari dua kelompok dengan saling serang dalam jarak sangat dekat
Genggaman tangan dari dua peserta Sisemba
Seorang pemuda melayangkan tendangan terbang kepada dua lawan yang telah menyerang duluan
Dua pria saling bergandengan tangan dari kelompok yang sama bersiap melawan kelompok lain
Tendangan tinggi yang bertumpu pada genggaman teman kelompok dilepaskan seorang pria kepada lawannya
Pemuda peserta Sisemba yang telah terjatuh ditangani oleh dua tetua masyarakat
Bagian Keempat dari Serial “Kota yang Diperankan” Oleh Darmadi H. Tariah Makassar, 4 Mei 2025. Hari terakhir proyek Kota dalam Teater ditutup dengan dua pertunjukan...
Bagian Ketiga dari Serial “Kota yang Diperankan” Oleh Darmadi H. Tariah Makassar, 2 Mei 2025. Hari kedua proyek Kota dalam Teater berlangsung dalam suasana tenang...
Bagian Kedua dari Serial “Kota yang Diperankan” Oleh Darmadi H. Tariah Makassar, 1 Mei 2025. Hari Buruh Internasional. Tapi di sudut kota ini, ada tubuh-tubuh...
Bagian 1: "Tubuh Kota, Kota Tubuh: Teater sebagai Ruang Perlawanan" oleh Darmadi H. Tariah Sudah sepuluh tahun Kala Teater menanam tubuh-tubuhnya di lorong-lorong Makassar. Sejak...
CELEBES IMAGES, Parepare -Laga sengit tersaji di Stadion Batakan, Balikpapan, saat PSM Makassar berhasil menekuk Malut United dengan skor tipis 3-2 dalam lanjutan Liga 1....
CELEBES IMAGES, Raha - Di ujung Pulau Muna, menghampar sebuah ruang sunyi yang dipahat bukan oleh waktu semata, tetapi juga oleh tangan-tangan leluhur yang merajah...