CELEBES IMAGES, Makassar — Sebanyak 20 peserta mengikuti Kelas Kritik Film 2025 di Makassar. Kegiatan ini digelar oleh Riwanua pada 16–20 Mei 2025 di Riwanua, Tamalanrea.
Peserta berasal dari komunitas film di Makassar dan Mamuju. Beberapa peserta adalah individu yang tertarik dengan kritik film.
Pemateri utama adalah Hikmat Darmawan. Ia dikenal sebagai kritikus film, kurator, dan pengamat budaya populer. Dalam materinya, ia menegaskan pentingnya keseriusan dalam menulis kritik. “Film itu dibuat sangat serius, maka kritik film juga harus serius,” ujarnya.
Materi pelatihan meliputi sejarah film Indonesia, sinema dunia, hingga teknik menulis kritik. Peserta juga diajak menonton dan mendiskusikan film. Selain itu, mereka belajar menulis kritik untuk media sosial dan zine.
Pada hari kedua, Prima Rusdi bergabung secara daring. Ia berbagi pengalaman tentang ekosistem perfilman Indonesia. Prima dikenal sebagai penulis skenario film Gie dan Eliana, Eliana. Ia juga aktif dalam advokasi kebijakan perfilman.
Ketua pelaksana kegiatan, Ian Adrian, menyebut kelas ini sebagai respon atas minimnya kritik film yang berbasis pengetahuan. “Kami ingin membangun ruang belajar agar kritik tidak hanya soal suka atau tidak suka,” kata Ian.
Kelas ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat berpikir kritis tentang film. Riwanua ingin mendorong lahirnya kritikus film dari kawasan timur Indonesia.
(foto: DHT & Ian Adrian)
