Share
CELEBES IMAGES, Bulukumba – Ritual Andingingi merupakan tradisi suci masyarakat Kajang yang penuh makna dan nilai spiritual. Upacara ini dijalankan sebagai bentuk doa kepada Tuhan untuk memohon keselamatan dan keberkahan, terutama bagi para pelaut yang akan berlayar di lautan. Selain itu, Andingingi juga diyakini dapat menenangkan alam, mencegah bahaya, serta membawa berkah bagi masyarakat yang hidup di pesisir.
Secara harfiah, Andingingi berarti “penyejuk” dalam bahasa Kajang. Ritual ini ditujukan untuk menenangkan alam dan meredakan amarah angin, laut, serta cuaca, yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat pelaut. Dengan doa-doa yang khusyuk dan iringan musik tradisional, para pemuka adat berupaya menenangkan alam agar badai tidak terjadi dan ombak tetap tenang, sehingga perjalanan di laut dapat berlangsung dengan aman.
Ritual ini biasanya dipimpin oleh tokoh adat atau orang yang dianggap memiliki kekuatan spiritual. Mereka mengawali prosesi dengan membaca mantra-mantra yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, sekaligus memohon izin kepada leluhur serta makhluk gaib yang dipercaya menjaga laut. Musik tradisional seperti gendang dan seruling turut mengiringi doa-doa, menambah keheningan dan kekhidmatan suasana.
Pelaksanaan Andingingi biasanya dilakukan di tepi pantai, tempat di mana perahu-perahu berlabuh sebelum melaut. Masyarakat berkumpul untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam doa bersama, berharap agar alam memberi restu. Selain menjadi momen spiritual, ritual ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap laut sebagai sumber penghidupan.
Andingingi tidak hanya berkaitan dengan pelayaran, tetapi juga mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Masyarakat suku Kajang meyakini bahwa manusia harus menjaga keseimbangan dengan alam dan menghormati kekuatan-kekuatan tak terlihat. Tradisi ini telah dilestarikan selama berabad-abad dan menjadi salah satu warisan budaya yang berharga bagi masyarakat pesisir.
Melalui ritual ini, masyarakat Bugis mempraktikkan filosofi hidup yang mengajarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam. Kehidupan yang penuh risiko di laut mendorong mereka untuk selalu berserah diri sambil tetap menjaga keseimbangan alam. Andingingi menjadi simbol harapan bahwa setiap perjalanan di laut akan dilindungi dan selamat sampai tujuan.
Meski zaman telah modern, Andingingi tetap dipraktikkan sebagai cara untuk menjaga tradisi dan mempererat hubungan antara manusia dan alam. Ritual ini lebih dari sekadar seremoni adat, melainkan sebuah penghormatan yang mendalam terhadap kekuatan alam yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Kajang.
Foto: Indra Abrianto
Teks: Ipong






