CELEBES IMAGES, Makassar – Celebes Images menggelar presenstasi karya foto jurnalistik bertajuk Rana Riuh #1: Merekam Kisah, Merawat Perlawanan, yang membahas peran fotografer perempuan dalam mendokumentasikan perjuangan warga Bara-Baraya, Makassar, melawan ancaman penggusuran.
Acara yang dilaksanakan pada Minggu, 23 Maret 2025 ini, menghadirkan dua fotografer perempuan, Kembang Lisu Allo dan Ashrawi Muin, yang masing-masing mempresentasikan karya mereka dalam sesi diskusi. Kembang mengangkat tema “Dari Dapur ke Barikade: Perempuan Bara-Baraya Menantang Penggusuran”, yang menyoroti peran perempuan dalam perjuangan komunitas mereka.
“Saya tidak bisa mengukur dampak dari karya jurnalistik yang saya buat. Namun, setidaknya, dengan meliput langsung perjuangan warga Bara-Baraya, saya memahami situasi apa yang sedang mereka hadapi dan saya semakin paham bagaimana mafia tanah dan kapitalis merekayasa banyak hal,” ujar Kembang Lisu Allo dalam sesi diskusi.
Sementara itu, Ashrawi Muin menampilkan karya berjudul “Pasar Barbar, Asa Warga Bara-Baraya Makassar Melawan Perampasan Tanah”, yang merekam upaya warga dalam mempertahankan ruang hidup mereka.
“Ternyata masih banyak orang di Makassar yang tidak tahu informasi tentang situasi warga Bara-Baraya, termasuk orang-orang terdekat, bahkan sejumlah jurnalis. Karena itu, liputan ini menurut saya sangat penting,” kata Ashrawi.
Selain diskusi, acara ini juga menghadirkan pertunjukan musik dari MinorBebas, band yang dikenal dengan lagu-lagu bertema perlawanan dan sosial.
Bara-Baraya menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir akibat konflik agraria dan ancaman penggusuran yang dihadapi warganya. Lewat lensa para fotografer perempuan, cerita perjuangan ini tidak hanya didokumentasikan, tetapi juga menjadi suara yang lebih luas bagi masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran publik terhadap isu-isu sosial seperti penggusuran paksa semakin meningkat, serta memberi ruang bagi fotografer untuk terus berkarya dalam jurnalisme visual yang kritis dan membangun.

