CELEBES IMAGES, Makassar – Kala Teater resmi membuka rangkaian pertunjukan teater publik bertajuk Kota dalam Teater pada Kamis, 1 Mei 2025.
Serangkaian art permformances ini berlangsung dari 1–4 Mei 2025 di berbagai titik ruang kota Makassar, seperti Riwanua, Pantai Losari, hingga Nipah Mall dan Benteng Rotterdam.
Proyek ini merupakan bagian dari program jangka panjang City in Theater Project 2015–2025 yang mengangkat tema “Yang Tidak Terhubung: Warga dan Kota.”
Pertunjukan pembuka berjudul Matalantas karya Dwi Saputra Mario digelar Kamis pagi di Riwanua, Tamalanrea. Pertunjukan ini mengkritik kebijakan tilang elektronik yang dinilai belum melibatkan warga secara maksimal dalam edukasi lalu lintas, hingga menyebabkan keresahan pengendara.
Dalam sambutannya, Nurul Inayah, salah satu performer dan perwakilan Kala Teater, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya menempatkan warga sebagai subjek aktif dalam wacana kota.
“Teater dalam Kota adalah seri performance Kala Teater dalam merespon isu keseharian masyarakat perkotaan,” ujarnya saat membuka pertunjukan di Riwanua.
Rangkaian performans lain menghadirkan beragam narasi kritis dari perspektif warga, seperti Paksa Pasrah (Sabri Sahafuddin) yang membongkar situasi kerja buruh harian lepas, Aku Ingin Tidur Lelap (Nurul Inayah) yang mengeksplorasi trauma warga akibat banjir musiman, hingga Tubuh Terik (Dwi Lestari Johan) yang menggambarkan dampak krisis iklim terhadap tubuh manusia urban.
Performans dilakukan dengan pendekatan site-specific, menjadikan ruang-ruang kota sebagai panggung intervensi artistik, seperti Pete-pete di Jalan Perintis Kemerdekaan, rooftop mall, halte, dan jalur pedestrian.
Delapan karya yang dipentaskan di antaranya juga mencakup isu permukiman kumuh, parkir liar, dan perempuan pekerja ojek daring.
Agenda ini didukung oleh Dana Indonesiana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia serta LPDP, dan dirancang sebagai ruang eksperimentasi teater yang melekat dengan denyut persoalan kota dan warga.
Untuk informasi dan dokumentasi lebih lanjut, publik dapat mengikuti akun resmi @kalateater di Instagram, X, Facebook, dan YouTube.
[Darmadi H. Tariah]