BKKBN Sulsel Dorong Strategi Quick Win untuk Percepat Penurunan Stunting

BKKBN Sulsel Dorong Strategi Quick Win untuk Percepat Penurunan Stunting

Read Time:1 Minute, 44 Second

CELEBES IMAGES, Makassar – Dalam Konsolidasi Internal Pelaksanaan Quick Kemenduk Bangga BKKBN Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM, menegaskan pentingnya langkah strategis untuk menangani tantangan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

“Kita menghadapi tantangan serius dengan angka prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem yang masih tinggi. Ini menjadi hambatan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Shodiqin dalam sambutannya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Senin (30/12/2024).

Transformasi dan Fokus Program

Acara ini juga menjadi momen peluncuran sejumlah program andalan yang disebut sebagai “Quick Win” BKKBN. Program-program tersebut mencakup:

– Taman Asuh Anak (TAMSYA): Program daycare plus yang mendukung pengasuhan anak dengan layanan spesialis.

– Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING): Upaya pencegahan stunting melalui keterlibatan masyarakat sebagai orang tua asuh.

– Gerakan Ayah Teladan (GATE): Memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak.

– Super Apps Tentang Keluarga: Aplikasi digital untuk konsultasi dan layanan keluarga.

– Program Lansia Berdaya: Pemberdayaan komunitas lansia
berbasis homecare.

Shodiqin menggarisbawahi bahwa strategi tersebut mencakup siklus hidup manusia dari masa konsepsi hingga lanjut usia, sesuai dengan visi pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Data dan Tantangan

Menurut Shodiqin, angka stunting di Sulawesi Selatan tahun 2022 masih berada di 27,2%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Tahun ini adalah tahun terakhir untuk mencapai target prevalensi stunting 14% pada 2024. Kita harus bekerja keras memastikan intervensi yang kita lakukan membuahkan hasil signifikan,” tambahnya.

Pendekatan Pentahelix

Strategi penanganan stunting di Sulawesi Selatan dilakukan melalui pendekatan Pentahelix, yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, masyarakat, dan media. Kolaborasi lintas sektor ini diyakini mampu mempercepat penurunan angka stunting sekaligus mengurangi kemiskinan ekstrem.

Shodiqin juga menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang akan berlangsung pada 2030-2040. “Periode ini hanya terjadi sekali dalam perjalanan sebuah bangsa. Kita harus memanfaatkannya untuk menciptakan generasi produktif yang unggul,” katanya.

Melalui berbagai langkah konkret dan kolaborasi semua pihak, BKKBN Sulawesi Selatan optimis dapat membawa perubahan positif. “Mari kita bersama-sama menjadikan bonus demografi sebagai momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berpendapatan tinggi,” pungkas Shodiqin.